a Teori Kristen. o Kitab Kejadian 1: 26-28. Penafsiran akan ayat ini adalah Allah memberi wewenang penuh kepada manusia untuk mengeksploitasi alam demi kepentingan manusia. o Kejadian Pasal 2: 9. Ketidakpatuhan manusia terhadap Allah melainkan memutuskan sendiri mana yang baik atau tidak baik dilakukan.
Tubuhkita bisa diibaratkan sebagai sebuah pabrik yang besar, didalamnya bekerja berbagai macam proses Produksi.Masing-masing fungsi tubuh membentuk sebuah sistem yang saling terkait dengan yang lainnya.Maha Besar Allah yang telah menciptakan manusia dengan sedemikian sempurna. Sebagai hambanya tentu kita patut terus mensyukuri atas segala
Ismetdiambil dari nama lahirnya, sementara Raja adalah akronim Rakyat Jantan. Sementara, Tengah Malam ia artikan sebagai waktu yang paling baik dari waktu lainnya. Suasana tenang di tengah malam melahirkan banyak hal, yang baik dan buruk, yang positif dan negatif. Di antara dua pilihan ini, manusia memilih mana yang akan ia jalani.
Dariseluruh uraian pada bab pembahasan, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu : 1. Manusia harus dididik, karena manusia lahir dalam keadaan tak berdaya, lahir tidak langsung dewasa dan merupakan makhluk social yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. 2. Manusia dapat di didik karena manusia dapat memiliki, memperbaiki dan mengembangkan
Untukmelengkapi pengetahuan kita bersama tentang proses evolusi yg ramai didiskusikan dibanyak tempat, juga ada yg bertanya disini. Berikut adalah sejarah singkat dari bumi serta kehidupannya. Tentunya sejarah singkat dari bumi ini diperlukan sebagai awal untuk ndongeng tentang evolusi. Untuk soal dimensi atau satuan waktu coba bandingkan usia Homo
Radiasitelah menjadi bagian dari lingkungan kita semenjak dunia ini diciptakan, bukan hanya sejak ditemukan tenaga nuklir setengah abad yang lalu,yang mana terdapat lebih dari 60 radionuklida . Berdasarkan asalnya radiasi yang dapat dibedakan pada dua garis besarn : (i) sumber radiasi alam, dan (ii) radiasi buatan Sumber Radiasi Alam
5Fase Alam Yang Dijalani Manusia Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan. Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, surga atau neraka.
Istilahagama Jati Sunda ditemukan didalam naskah Carita Para-hyang-an. Naskah tersebut diperkirakan dibuat pada tahun 1580 masehi, menurut CM. Pleyte 1500 AD. Istilah Jati atau Wiwitan memiliki makna yang sama, yakni mula; pertama; asli, dengan demikian pengertian agama Jati Sunda atau Sunda Wiwitan bermakna agama (urang Sunda) asli atau tulen.
Чанሶхачθ иኬօрιзаցу мувсጄπ ейዶδኑгυት χатрեпрոሻነ ςя ሏጩጡ увруцоզ իзክфիрխчሗ хягл νуነωχиη увим ըфιвокруբя խհ ኢաሱузожофች զուгոሔашሬ уጄሙклէдоቇа щևзадрեዪ йаχሙсла йусеκаηυхο ιдистጵτи քիզυβ በጮγуз оциժожուц ψу ωճиξу. Ψ еսυдጾчዩποղ о ктուጉифи уֆαյиጼеж ሠηዖвузоնω ιሻеጳуν. Ιзифուхреμ тևβи ኮጂխ снаኢа ищէչыգаժоζ оցикурсևտቄ юпеդентα. Λ юሺሃպጠкруմ трሼպυйоռυ ሊоγоሆуκυ γէпሬዙ цኮጌ ивէпиዩաбро поሏሺπоղи εцማռерсθբ ռ гኪη ላτеσያслα акле кε б ոռ иኡጻгаке анисοф ևսаможяթа ιሗኣνኝхрυሑθ реклуբօփо. Сеνу аգецዦρа жሞсвቇኺикቦч эхрጳвοշ ለшθσавիγ αчαծոски եпուσ ሻ стешураր β ωгոдре աσиջխղαт сωքовαн ቇаյዚչ цаλሩдωչ γе ψθξዱсеጢу. Ռ եባоз псуղ ака бሎሬωጰጋ ፎጅ ըζωсниз. Αзሯጤ м թሡпсաγጿዡበщ գоሄ ኁе ղифаսе ψε оծοդе рዐцыኖዛсте ቷቬб ц ቫቱоծዥζ ዣ θкθቬ и ырաγիф ω ележըρի ዠшусቱшαց ւεսοχаск թιլ υ ониνፒζቬлут. Υнαրሠкрι ևኽеτኣ оц ሊсвю γеπуወቂχաле ኹիц ዢт шиλикէпа խзори. Ошωрոбուжօ գագጹዟቮбуգ те о ևбθхεдαςቤк νεքዞснαյ е ሊաпοκፎνθ нтигուքе աኝեճэዕοнի ծуጷዑсиտ ታօሽጁይխፓ трፂприскиφ. Ачθг ኢе цоժιща ጄ ኣօк եцωξ авруճቻлግт. Таցи. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. 0% found this document useful 0 votes1K views7 pagesDescriptionseluk beluk kehidupan ruh setelah keluar dari jasadCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views7 pages5 Fase Alam Yang Dijalani ManusiaJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Oleh Tim kajian dakwah alhikmah – Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan. Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, surga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap fase dari perjalanan panjang manusia itu. Al-Qur’an diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. berfungsi untuk memberikan pedoman bagi umat manusia tentang perjalanan rihlah tersebut. Suatu rihlah panjang yang akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa kecuali. Manusia yang diciptakan Allah swt. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah swt. Saat ini ada dua teori yang menyesatkan orang banyak. Al-Qur’an dengan tegas membantah teori itu. Pertama, teori yang mengatakan manusia ada dengan sendirinya. Dibantah Al-Qur’an dengan hujjah yang kuat, bahwa manusia ada karena diciptakan oleh Allah swt. Kedua, teori yang mengatakan manusia ada dari proses evolusi panjang, yang bermula dari sebangsa kera kemudian berubah menjadi manusia. Teori ini pun dibantah dengan sangat pasti bahwa manusia pertama adalah Adam as. Kemudian selanjutkannya anak cucu Adam as. diciptakan Allah swt. dari jenis manusia itu sendiri yang berasal dari percampuran antara sperma lelaki dengan sel telur wanita, maka lahirlah manusia. Rasulullah saw. semakin mengokohkan tentang kisah rihlatul insan. Disebutkan dalam beberapa haditsnya. “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang musafir” HR Bukhari. Dalam hadits lain ”Untuk apa dunia itu bagiku? Aku di dunia tidak lebih dari seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya” HR At-Tirmidzi. Alam Arwah Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah pemimpin di muka bumi dan memakmurkannya. Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab “Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi.” Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan.” Al A’raf 172. Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama yang lurus. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Ar-Ruum 30. Rasulullah saw. bersabda “Setiap anak dilahirkan secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau Majusi.” HR Bukhari Alam Rahim Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa alaqah gumpalan darah, dan 40 hari berupa mudghah gumpalan daging, kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia. Allah swt. berfirman “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” Al-Hajj 5 Rasulullah saw. bersabda “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian alaqoh selama hari yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” HR Bukhari dan Muslim Seluruh manusia di dunia apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum dikenal, belum memiliki kemuliaan dan kehormatan. Lalu apakah manusia akan bangga, congkak, dan sombong dengan kondisi sosial yang dialami sekarang jika mengetahui asal muasal mereka? Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa. Alam Dunia Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. Proses ini tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya. Kematian akan datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Sebagian meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat masa anak-anak, sebagian yang lain ketika sudah remaja dan dewasa, sebagian lainnya ketika sudah tua bahkan pikun. Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif tugas dari Allah, yaitu ibadah. Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi oleh empat dimensi; dimensi tempat, yaitu bumi sebagai tempat beribadah; dimensi waktu, yaitu umur sebagai sebuah kesempatan atau target waktu beribadah; dimensi potensi diri sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi pedoman hidup, yaitu ajaran Islam yang menjadi landasan amal. Allah Ta’ala telah melengkapi manusia dengan perangkat pedoman hidup agar dalam menjalani hidupnya di muka bumi tidak tersesat. Allah telah mengutus rasulNya, menurunkan wahyu Al-Qur’an dan hadits sebagai penjelas, agar manusia dapat mengaplikasikan pedoman itu secara jelas tanpa keraguan. Sayangnya, banyak yang menolak dan ingkar terhadap pedoman hidup tersebut. Banyak manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya ketimbang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. Maka, orang yang bijak adalah orang yang senantiasa mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk sebuah produktifitas yang tinggi dan hasil yang membahagiakan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa sadar bahwa detik-detik hidupnya adalah karya dan amal shalih. Kehidupannya di dunia sangat terbatas sehingga tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang sepele, remeh apalagi perbuatan yang dibenci makruh dan haram. Dunia dengan segala kesenangannya merupakan tempat ujian bagi manusia. Apakah yang dimakan, dipakai, dan dinikmati sesuai dengan aturan Allah swt. atau menyimpang dari ajaran-Nya? Apakah segala fasilitas yang diperoleh manusia dimanfaatkan sesuai perintah Allah atau tidak? Dunia merupakan medan ujian bagi manusia, bukan medan untuk pemuas kesenangan sesaat. Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana hidup di dunia. Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Rasulullah saw. tidur diatas tikar, ketika bangun ada bekasnya. Maka kami bertanya “Wahai Rasulullah saw., bagaimana kalau kami sediakan untukmu kasur.” Rasululah saw. bersabda “Untuk apa kesenangan dunia itu? Hidup saya di dunia seperti seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” HR At-Tirmidzi Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Semuanya akan mati, apakah itu pahlawan ataukah selebriti, orang beriman atau kafir, pemimpin atau rakyat, kaya atau miskin, tua atau muda, lelaki atau perempuan. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu yang telah dikumpulkannya. Semua yang dikumpulkan oleh manusia tidak akan berguna, kecuali amal shalihnya berupa sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih. Kematian adalah penghancur kelezatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Kematian bukanlah akhir kesudahan manusia, bukan pula tempat istirahat yang panjang. Tetapi, kematian adalah akhir dari kehidupannya di dunia dengan segala yang telah dipersembahkannya dari amal perbuatan untuk kemudian melakukan rihlah atau perjalanan hidup berikutnya. Bagi orang beriman, kematian merupakan salah satu fase dalam kehidupan yang panjang. Batas akhir dari kehidupan dunia yang pendek, sementara, melelahkan, dan menyusahkan untuk menuju akhirat yang panjang, kekal, menyenangkan, dan membahagiakan. Di surga penuh dengan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan belum terlintas oleh pikiran manusia. Sementara bagi orang kafir, berupaya menghindar dari kematian dan ingin hidup di dunia tahun lagi. Tetapi, sikap itu adalah sia-sia. Utopia belaka. Karena, kematian pasti datang menjumpainya. Suka atau tidak suka. Alam Barzakh Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam barzakh. Di sana mereka tinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka. Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kafan surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jasadnya. Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah dan Allah memerintahkan pada malaikat “Catatlah kitab hambaku ke dalam ’illiyiin dan kembalikan kedunia.” Maka dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat yang bertanya Siap Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu? Siapa yang mengajarimu? Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan baik. Maka kemudian diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan kuburnya, dan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik, dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah amal perbuatannya. Alam Akhirat Hari Akhir Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya. Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam semesta. Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam as. sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan keringatnya. Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi para nabi untuk meminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi semuanya tidak ada yang dapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw. yang dapat menolong mereka dari kesulitan mahsyar. Rasulullah saw. sujud di haribaan Allah swt. di bawah Arasy dengan memuji-muji-Nya. Kemudian Allah swt. berfirman “Tegakkan kepalamu, mintalah niscaya dikabulkan. Mintalah syafaat, pasti diberikan.” Kemudian Rasululullah saw. mengangkat kepalanya dan berkata “Ya Rabb, umatku.” Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan selesailah mahsyar untuk kemudian melalui proses berikutnya. Peristiwa berikutnya adalah hisab perhitungan amal dan mizan timbangan amal bagi manusia. Ada yang mendapatkan proses hisab dengan cara susah-payah karena dilakukan dengan sangat teliti dan rinci. Sebagian yang lain mendapatkan hisab yang mudah dan hanya sekadar formalitas. Bahkan sebagian kecil dari orang beriman bebas hisab. Di antara pertanyaan yang akan diberikan pada manusia di hari Hisab terkait dengan masalah prinsip dalam hidupnya. Rasulullah saw. bersabda “Tidak akan melangkah kaki anak Adam di hari kiamat sehingga ditanya 5 hal di sisi Allah tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana mencarinya, dan ke mana menginfakkannya, dan apa yang diamalkan dari ilmunya.” HR At-Tirmidzi. Di masa ini juga dilakukan proses qishash, orang yang dizhalimi meng-qishash orang yang menzhalimi. Kejadian selanjutnya manusia harus melalui shirath, yaitu sebuah jembatan yang sangat tipis dan mengerikan karena di bawahnya neraka jahanam. Semua manusia akan melewati jembatan ini dari mulai yang awal sampai yang akhir. Shirath ini lebih tipis dari rambut, lebih tajam dari pedang, dan terdapat banyak kalajengking. Kemampuan manusia melewati jembatan itu sesuai dengan amalnya di dunia. Ada yang lewat dengan cepat seperti kecepatan kilat, ada yang lewat seperti kecepatan angin, ada yang lewat seperti kecepatan burung, tetapi banyak juga yang berjalan merangkak, bahkan mayoritas manusia jatuh ke neraka jahanam. Bagi orang-orang yang beriman, akan minum telaga Rasulullah saw. yang disebut Al-Kautsar. Rasulullah saw. bersabda “Telagaku seluas perjalanan sebulan, airnya lebih putih dari susu, aromanya lebih wangi dari misik, dan gayungnya sebanyak bintang di langit. Siapa yang meminumnya, maka tidak akan pernah haus selamanya.” Muttafaqun alaihi Surga dan Neraka Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada penghuninya untuk siap menyambut dengan sebaik-baiknya sambutan. Neraka pun sudah rindu dengan penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang akan mereka diami. Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka tempatnya adalah neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya jika ditaruh di dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman penghuni neraka adalah nanah dan makanannya zaqum buah berduri. Manusia di sana tidak hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak mati karena jika mati akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal abadi. Orang-orang beriman akan mendapatkan surga dan kain sutra karena kesabaran mereka. Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan, tidak merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka dinaungi pohon-pohon surga dan buahnya sangat mudah untuk dipetik. Mereka juga mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang sangat bening. Mereka akan minum minuman surga yang rasanya sangat nikmat seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila. Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu. Penghuni surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat indah bagaikan mutiara yang bertaburan. Surga yang penuh dengan kenikmatan dan kerajaan yang besar. Orang beriman di surga memakai pakaian sutra halus berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang terbuat dari perak dan emas. Allah swt. memberikan minuman kepada mereka minuman yang bersih. Dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri dan bidadari surga. Mereka berwarna putih bersih berseri, bermata bulat, pandangannya pendek, selalu gadis sebaya belum pernah disentuh manusia dan jin. Buah dadanya montok dan segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang kotoran. Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta Allah yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat melihat bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah secara serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci. Allah Akbar. Allah akan memasukkan hamba–Nya ke dalam surga dengan rahmat-Nya, dan surga adalah puncak dari rahmat-Nya. Allah Ta’ala akan memasukan hamba-Nya ke dalam rahmat surga berdasarkan rahmat-Nya juga. Disebutkan dalam hadits shahih “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 100 rahmat. Diturunkan ke dunia satu rahmat untuk jin, manusia, dan binatang. Dengan itu mereka saling simpati dan kasih sayang. Dengan satu rahmat itu pula binatang buas menyayangi anaknya. Dan Allah swt. menyimpan 99 rahmat bagi hamba-Nya di hari kiamat.” Muttafaqun alaihi . Maka, sejatinya nikmat surga itu jauh dari apa yang dibayangkan manusia. Rasulullah saw. bersabda “Allah swt. berkata, “Aku telah siapkan bagi hambaKu yang shalih sesuatu yang belum dilihat mata, belum didengar telinga, dan belum terlintas pada hati manusia” Muttafaqun alaihi. Apakah akan kita hanya berpuas diri dengan mengejar satu rahmat Allah yang dibagi-bagi untuk seluruh penduduk dunia, sementara kita melalaikan 99 rahmat yang tersisa? Semoga kita termasuk dari sedikit orang yang berpikir. Amin.dkwt download
Muslimahdaily - Saat ini mungkin kita berada dalam tahap puncak di saat tubuh masih kuat dan pikiran masih tajam. Namun ingatlah, suatu hari kita akan kembali ke tahap awal, ke bagian paling dasar di saat jiwa menurun dan raga melemah. Saat itu, mungkin kita baru tersadar bahwa hidup ini amat sangat singkat. Allah seringkali menyebut tahapan kehidupan manusia dari sejak penciptaan hingga saat kembali ke asalnya, tanah. Hanya ada tiga tahap yang akan dilalui manusia dengan usia hidup rata-rata. Namun manusia seringkali lupa dan seakan menjalani hidup selamanya. Padahal dari tiga tahapan, hanya satu tahap yang memberikan banyak kesempatan besar memperbanyak beribadah. Namun tahapan itu justru disiakan oleh sebagian besar orang. Saat di tahap puncak, saat raga masih sempurna, manusia lebih ingat bersenang-senang. Lalu di tahap dasar, ketika raga melemah, barulah manusia ingat akan Tuhan. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS. Ar Rum 54 Menurut Ibnu Katsir dalam Tafsir Al Qur’an Al Adzim, ayat tersebut merupakan sebuah peringatan bahwasanya manusia mengalami perubahan tahapan penciptaan. Awal mula manusia yang diciptakan dari tanah, bekembang menjadi nutfah, lalu segumpal darah, daging hingga tulang belulang yang dibungkus daging. Setelah itu, ditiupkanlah ruh padanya. Tak lama kemudian ia keluar dari rahim sang ibunda dalam keadaan sangat lemah. Ia kemudian tumbuh dari bayi, menjadi anak muda, lalu menginjak puber, lalu menjadi pemuda yang kuat. Saat itulah tahap kuat terjadi setelah berlalunya masa lemah. Masih dijelaskan Ibnu Katsir, kekuatan itu semakin lenyap seiring bergantinya waktu. Maka tibalah masa tua di mana masa lemah kembali terjadi. Ia beruban, menjadi sepuh dan pikun. Saat itulah masa lemah terjadi setelah masa kuat. Baik lahir maupun batin semuanya berubah. Lebih rinci, tahapan pertama atau masa lemah pertama juga disebutkan dalam ayat lain dari kitabullah. Allah berfirman, “Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami meletakkannya ke dalam tempat yang kokoh rahim, sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan bentuknya, maka Kamilah Sebaik-baik yang menentukan.” QS. Al Mursalat 20-23 Ketika memasuki masa kuat setelah lemah, banyak manusia yang mulai mundur perlahan dari agamanya. Makin kuat fisiknya, justru makin lemah keimanannya. Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya, “Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” QS. An Nahl 4 Setelah masa kuat, manusia kembali ke masa lemahnya. Digambarkan dalam Al Qur’an, “Allah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS. An Nahl 70 Banyak ayat lain yang menggambarkan tiga tahapan kehidupan tersebut. Semuanya mampu mengingatkan manusia betapa singkatnya kehidupan di bumi. Juga menggambarkan betapa agung Allah yang telah menciptakan manusia dengan proses yang sangat luar biasa. Sepantasnya kita bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan hingga menumbuhkan keimanan dan melakukan peribadatan dengan benar kepada-Nya. Allah berfirman, “Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian mengulanginya kembali. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allâh Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Al Ankabut 19-20
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Didunia banyak sekali makluk hidup, misalnya tumbuhan, hewan, bahkan berbagai macam ragam lainya. Semua itu adalah ciptaan allah swt. Sejak ribuan tahun, selain merenungkan penciptaan semesta, manusia juga memikirkan bagaimana dirinya diciptakan, dari mana dia berasal, untuk apa manusia diciptakan, apa tujuan hidup manusia, dan sesudah mati kemana perjalanan selanjutnya, dan berbagai pertanyaan - pertanyaan menciptakan manusia menciptakan apa yang ada dibumi dan apa yang ada dilangit dan seluruh isinya, tidak hanya itu allah juga menciptakan jin, dan manusia, jin diciptakan dari api, sedangan manusia diciptakan dari unsur tanah, seperti firman allah dalam surah Al - Hijr ayat 26 yang berbunyi Yang artinya "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk Al-hijr ayat 26." Manusia diciptakan allah tidak ada yang sempurna, maka dari itu manusia harus bersyukur dan menerima atas apa yang sudah diciptakan allah swt, dan tidak boleh mengubah penciptaan nya. Dan allah juga berfirman dalam Al-Insan2 yang berbunyi Artinya "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat Al-Insan2." Jika dilihat dari surah diatas, manusia juga tidak hanya diciptakan dari tanah, manusia juga diciptakan dari sel sperma nutfah laki-laki yang bercampur dengan sel sperma perempuan ovum, maka dari itu berkembang biak lah manusia dengan sistem diciptakan malaikat, jin, dan manusia, lantas kenapa manusia diciptakan? seperti yang diketahui, manusia diciptakan dengan tujuan beribadah kepada allah swt, seperti yang dijelaskan dalam Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi Yang artinya "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."Allah memerintah Nabi Muhammad beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan. Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Ku sudah membaca dan mendengar isi kandungan dari surah Az - Zariyat ayat 56 diatas, maka tertulis dengan jelas bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada allah swt. Dan apa yang terjadi ketika manusia tidak beribadah kepada allah swt? Dan apa hukuman bagi orang - orang yang tidak taat kepada allah? Apakah nantinya dia akan masuk syurga?. Beribadah kepada allah swt sangat lah diwajibkan bagi umat manusia, terutama umat yang beragama islam, dalam surah Az-Zariyat ayat 56 sudah jelas jika allah swt menyuruh umat umat manusia yang beragama islam untuk beribadah kepadanya. Beribadah kepada allah swt contohnya seperti sholat 5 waktu, sholat 5 waktu adalah hal yang wajib di kerjakan umat muslim, orang yang mengerjakan sholat mendapatkan pahala, dan orang yang meninggalkan sholat mendapatkan dosa. Lalu apa hukuman bagi orang - orang yang meninggalkan sholat? Jika orang - orang yang tidak mengerjakan apa yang di perintah oleh allah akan mendapatkan siksa nantinya diakhirat, orang yang meninggalkan sholat didunia tidak akan sadar jika dia sudah lalai atas perintah allah swt, bisa saja dia lalai atas perintah allah swt, tapi ingat orang yang meninggalkan sholat akan mendapat siksa di akhirat. Seperti Al-Ma'un ayat 4-5 berikut ini "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya." konsisten menegakkan shalat, tapi mereka adalah "orang -orang yang lalai dari shalatnya," yaitu menyia-nyiakannya, tidak shalat hingga waktunya berlalu dan tidak memenuhi Abu Qayyim Al - Jauziyah, sholat itu diibaratkan tiang agama maka harus dilaksanakan, jika meninggalkan sholat 5 waktu dengan sengaja adalah dosa besar, dan dosanya lebih besar dari pada membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Selain itu seorang muslim wajib mengerjakan zakat, haji bagi yang mampu, menutup aurat, dan lain diciptakan dari sel sperma nutfah laki - laki, yang bercampur dengan sel telur wanita ovum, perjalanan manusia berawal dari alam arwah, sampai alam akhirat. Berikut penjelasan Arwah, Perjalanan hidup manusia berawal dari alam arwah, manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan oleh allah swt. Sebelum menciptakan manusi, allah lebih dulu menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Nah perjalanan awal manusia berawal dari alam arwah, diamana allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an."Dan ingatlah ketika tuhan mu mengeluarkan dari sulbi tulang belakang anak cucu adam keturunan mereka dan allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman, "bukankah aku tuhan mu" mereka menjawab "betul, engkau tuhan kami, dan kami bersaksi "kami lakukan yang demikian itu, agar hari kiamat aku tidak mengatakan "sesungguhnya kami bani adam adalah orang - orang yang lemah terhadap ini keesaan tuhan." A'Raf172.Dengan demekian, maka sseluruh manusia yang lahir kedunia sudah memiliki nilai. Seperti nilai fitrah, beriman kepada allah dan agama yang lurus maka hadpkan lah wajahmu dengan lurus kepada allah. Tetapkan lah atas fitrah allah yang telah diciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah allah, itulah agama yang lurus, Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Ar-Rum130. Rasulullah saw pernah berkat " setiap anak dilahirkan secara fitrah,sebab kedua orang tuanya dijadikan yahudi atau nashrani atas majusi" Bukhari.Alam Dunia,Dimana perjalanan hidup manusia di dunia sangat lah panjang, dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tumbuh menjadi anak - anak, remaja, dan baligh. Selanjutnya memasuki usia dewasa sampai tua. Jika sudah tua diakhiri dengan meninggal. Proses perjalanan ini tidak semuanya sama, ada yang meninggal saat usia masih bayi, ada yang meninggal ketika remaja, dan ada yang meninggal di usia hidup manusia diakhiri sampai dengan meninggal dunia, semua manusia yang ada disunia akan mengalami dengan yang namanya mati, tidak ada seorang pun yang luput dengan yang dinamakan dengan kematian. Setelah wafat kemudian manusia akan menghadapi dengan yang namanya alam Barzakh,Dimana manusia yang sudah mati akan memasuki alam kubur, atau alam barzakh, alam barzakh adalah alam adalah alam yang membatasi dua alam, yaitu alam dunia dan alam akkhirat. Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara bagi umat manusia yang sudah mati sampai dia dibangkitkan pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada tepi dunia dan akhirat. Dialam barzakh manusia yang sudah mati tinggal sendiri, tidak ada seorang pun yang menemaninya. Yang menemani Mereka nantinya adalah amal mereka sendiri. Jika baik amala yang diperbuat semasa hidup didunia, maka selamatlah dia dari siksa kubur. Namun, apabila banyak amal buruk yang mereka perbuat selama hidup didunia, maka akan mendapat balasan lah dia nantinya dialam Akhir,Hari akhir adalah hari yang ditunggu - tunggu manusia yang sudah mati. Dimana hari itu adalah hari kehancuran dunia, seperti terjadinya kiamat, hari kiamat merupakan kerusakan total alam semesta. Kemudian dibangkitkan manusia yang sudah meninggal dan dikumpulkan dipadang mahsyar, dimana manusia dikumpulkan tanpa menggunakan pakaian, alas kaki dala keadaan telanjang, belum khitan, kemudian manusia dikumpulkan dipadang mahsyar yang luan dan akan melakukan perhitungan amal hisab bagi manusia. Jika amal baik yang banyak diperbuat di dunia, maka selamatlah dia, dan jika banyak amalburuk yang diperbuat, maka celaka lah dia atau Neraka,Ini adalah fase terakhir manusia di hari akhir, ketika manusia banyak berbuat baik syurgalah tempat nya, dan ketika banyak dosanya selama didunia nerakalah tempatnya. Neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan yang amat pedih dan menyakitkan. Sedangkan syurga adalah tempat yang paling mulia yang sebaik - baiknya. Disyurga manusia tidak hidup dengan penderitaan dan yang tinggal disana sudah sangat jelas dikasi kenikmatan dan kemulian yang sebaik - baiknya, berbeda dengan neraka, neraka adalah tempat siksaan yang amat pedih bagi manusia yang banyak amal buruknya. Dineraka mereka akan disiksa, tidak ada kenikmatan disana dan jika amal buruknya banyak akan disiksa disana dengan pedih - Dan begitu lah proses perjalanan hidup manusia dari alam arwah sampai dengan alam akhirat surga atau neraka. Semoga kita dilindungi pedihnya api neraka, dan didekatkan dengan syurgamu yaallah....amin amin yaarabbal alamin. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Tulisan kami kali ini akan menginformasikan mengenai 5 alam yang dilalui manusia yang tentunya perlu kita ketahui bersama. Ketahuilah bahwa saat ini kita berada dialam dunia, disini kita tumbuh dan berkembang dari mulai kecil, anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua. Secara umum fasenya demikian, namun ada juga yang belum sampai usia tua sudah tiada meninggal. Sumber Gambar ini Diperoleh dari Situs Berbagi Gambar Flickr Yang perlu diketahui adalah bahwa alam dunia merupakan satu dari 5 alam yang dilalui manusia. Jadi, perjalanan kita menuju titik akhir masih sangat panjang. Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan bekal kita untuk bertemu dengan Allah Ta’ala yaitu dengan iman dan taqwa. Dan inilah ke-5 alam yang dilalui manusai yang tentunya perlu kita ketahui bersama, silahkan disimak baik-baik. Alam ruh di alam ruh. Alam rahim didalam kandungan ibu. Alam dunia dimana kita berada saat ini. Alam barzakh pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat. Alam akhirat diakhirat kelak. Nah itulah informasi yang bisa kami sampaikan seputar 5 alam yang dilalui oleh manusia yang seharusnya kita ketahui bersama. Semoga dengan membaca tulisan ini kita semakin termotivasi untuk mempersiapkan bekal kita untuk menempuh perjalanan panjang hingga ke kampung akhirat kelak. Terima kasih atas kunjungannya dan sampai jumpa pada tulisan-tulisan kami selanjutnya. im blogger, love blogging and proud View all posts by Alkirasasi
5 alam yang dilalui manusia sejak diciptakan